Negosiasi kenaikan plafon utang Amerika Serikat (AS) dari US$ 31,4 triliun antara Perwakilan Presiden Joe Biden dan anggota Kongres dari Partai Republik pada Selasa (23/5/2023) tanpa tanda-tanda kemajuan. Risiko gagal bayar kian terasa.
Kedua pihak tetap terpecah tentang bagaimana mengendalikan defisit federal, dengan Demokrat berpendapat orang Amerika yang kaya dan bisnis harus membayar lebih banyak pajak, https://cicakrowoh.shop/ sementara Partai Republik menginginkan pemotongan pengeluaran.
Negosiator Gedung Putih Shalanda Young, Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran sekaligus penasihat senior Gedung Putih Steve Ricchetti, bertemu dengan rekan-rekan Republik mereka selama sekitar dua jam. Mereka pergi tanpa memberikan komentar substantif kepada media.
“Kami melakukan diskusi yang sangat baik,” kata McCarthy kepada wartawan, dikutip dari Reuters, Rabu (24/5/2023).
Sementara itu, Menteri Keuangan Janet Yellen telah memperingatkan bahwa pemerintah federal tidak lagi memiliki cukup uang untuk membayar semua tagihannya mulai 1 Juni, yang akan menyebabkan gagal bayar sehingga memukul ekonomi AS dan mendorong biaya pinjaman lebih tinggi.
Tak hanya itu, Yellen pun mengtatakan kegagalan ekonomi AS akan menjadi malapetaka bagi ekonomi global
Perwakilan Republik Patrick McHenry, yang memimpin Komite Keuangan DPR, mengatakan kedua belah pihak masih berselisih tentang pengeluaran dan tidak jelas kapan pembicaraan akan dilanjutkan.
Pihak Demokrat ingin membekukan pengeluaran untuk tahun fiskal 2024 yang dimulai pada bulan Oktober pada tingkat yang diadopsi pada 2023, dengan alasan bahwa itu akan mewakili pemotongan pengeluaran karena anggaran agensi tidak sesuai dengan inflasi. Gagasan itu ditolak oleh Partai Republik, yang menginginkan pemotongan pengeluaran.
Biden ingin memangkas defisit dengan menaikkan pajak atas orang kaya dan menutup celah pajak untuk industri minyak dan farmasi. McCarthy mengatakan dia tidak akan menyetujui kenaikan pajak.
McCarthy mengatakan kepada wartawan bahwa dia berharap untuk berbicara dengan Biden setiap hari setidaknya melalui telepon.
Jika dan ketika Biden dan McCarthy mencapai kesepakatan, perlu setidaknya waktu seminggu untuk meloloskan kesepakatan itu melalui DPR dan Senat, yang keduanya harus menyetujui RUU tersebut sebelum Biden dapat menandatanganinya menjadi undang-undang.