Emiten Orang Terkaya RI Ini Mau Bagi Dividen Rp750 M, Kapan?

sawit

– Perusahaan sawit milik TP Rachmat PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) akan membagikan dividen senilai Rp 750 miliar atau 25% dari total laba bersih tahun buku 2022.

Para pemegang saham akan menerima pembagian keuntungan sebesar Rp 38 per saham, naik dibandingkan dengan nilai dividen

kepada para pemegang sahamnya sebesar Rp https://188.116.26.232/ 38 per lembar saham atau sebesar dengan 25% dari perolehan laba bersih tahun buku 2022. Besaran laba tersebut meningkat dari dividen tahun buku 2021 yang sebesar Rp 25 per saham.

“Jadi dividennya Rp 38 per lembar saham akan dibagikan bulan depan, 1 bulan dari sekarang. Sekitar 25%. Nilai Rp 750 miliar,” kata Presiden Direktur TAPG Tjandra Karya Hermanto saat ditemui di Hotel Manhattan Jakarta, Selasa (16/5).

Laba perseroan sepanjang tahun 2022 meroket 158% menjadi mencapai Rp 3,09 triliun dibandingkan tahun 2021 yang disebabkan oleh peningkatan produksi, mayoritas umur tanaman berada pada usia produktif, serta implementasi best agronomy practice ditambah penggunaan teknologi yang mendukung proses produksi.

Pada tahun 2022, produksi TBS dari dari kebun inti meningkat 21% dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 3,2 juta ton, dengan pencapaian yield sebesar 24,5 ton/ha. Adapun rata-rata umur tanaman yang mencapai 12 tahun.

“Pada tahun 2021 – 2022 produksi kelapa sawit Indonesia mash mengalami penurunan, akan tetapi TAPG berhasil meningkatkan produksi CPO hingga 18% karena didukung oleh aplikasi pemupukan yang optimal, penerapan good agronomy practices dan usia tanaman berada di umur prima,” ungkapnya.

Seiring dengan peningkatan produksi tersebut, perseroan mampu membukukan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 49%, dari Rp 6,28 trilliun pada 2021 menjadi Rp 9,35 triliun pada 2022.

“Penjualan CPO pada tahun 2022 mencapai Rp 8,14 triliun dan Palm Kernel (PK) mencapai Rp1,16 triliun, atau masing-masing meningkat sebesar 52% dan 42% dari tahun 2021,” jelasnya.

Adapun total aset TAPG hingga 31 Desember 2022 naik 17% menjadi Rp14,5 triliun yang disebabkan oleh kenaikan aset lancar dan interest in joint venture.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*