Cuaca Panas Membara, Ini 4 Tips agar Tak Terbakar

Infografis, Ini 10 Negara Dengan Suhu Paling 'Mendidih' di Dunia, Ada RI?

Sadarkah Anda bahwa dalam beberapa hari terkahir cuaca panas pada siang hari terasa lebih terik dari biasanya? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa cuaca panas yang melanda Indonesia belakangan ini akibat dinamika atmosfer yang memang tak biasa.

Wilayah Asia tengah diterpa gelombang panas akibat gerak semu matahari. BMKG menyebutkan bahwa indeks sinar ultraviolet (UV) sinar matahari di beberapa wilayah Indonesia akan mencapai kategori risiko bahaya yang sangat tinggi hingga ekstrem.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengimbau masyarakat Indonesia untuk berwaspada dalam menghadapi cuaca panas ekstrem.

“Memang cuaca panas beberapa hari ini dan ke depan sedang tidak biasa. Maka dari itu mari kita ikuti tips agar terhindar dari dampak cuaca panas ketika sedang atau sering berada di luar ruangan,” ujar Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril melalui keterangan resminya, Selasa (25/4/2023).

Berikut adalah tips yang bisa dilakukan agar tidak terbakar akibat cuaca ekstrem.

1. Jangan tunggu haus untuk minum

Melalui keterangannya, dr. Syahril meminta masyarakat untuk mengonsumsi banyak air mineral untuk mencegah dehidrasi. Sebab, cuaca panas dapat menyebabkan dehidrasi akibat tubuh yang terus-terusan kehilangan cairan.

“Jangan menunggu haus. Lalu, hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis,” tegas dr. Syahril.

2. Hindari memakai baju berwarna hitam

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menggunakan pakaian yang melindungi diri dari sinar matahari, seperti topi, baju berbahan ringan dan longgar, hingga menggunakan payung saat bepergian.

“Hindari menggunakan baju berwarna gelap agar tidak menyerap panas. Sebisa mungkin, berteduhlah di antara pukul 11.00 hingga 15.00,” imbau dr. Syahril.

3. Gunakan tabir surya atau sunscreen

Serupa dengan BMKG, Kemenkes juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan tabir surya (sunscreen) minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup oleh pakaian sebelum keluar rumah. Bahkan, sunscreen diwajibkan untuk diaplikasikan ulang setiap dua jam meskipun saat berawan, setelah berenang, atau berkeringat.

4. Waspadai gejala tertentu

Dalam menghadapi cuaca panas, Kemenkes meminta masyarakat untuk mewaspadai gejala yang muncul akibat cuaca panas ekstrem, yakni keringat berlebih, kulit terasa panas dan kering, jantung berdetak lebih cepat, kulit pucat, kram pada kaki maupun abdomen, mual, muntah, pusing, dan urin yang sedikit serta berwarna kuning pekat.

“Jika muncul gejala tersebut, dinginkan tubuh dengan kain basah atau sponge basah pada pergelangan tangan, leher, dan lipatan tubuh lainnya serta banyak minum air,” sebut dr. Syahril.

“Jika masih bergejala, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan,” imbuhnya.

Sebelumnya, BMKG memprediksi bahwa indeks UV sinar matahari tertinggi akan terjadi dalam beberapa hari ke depan, terutama pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB. Berdasarkan grafik yang diunggah melalui akun Instagram resmi BMKG (@infobmkg), puncak indeks UV sinar matahari tertinggi terjadi pukul 11.00 WIB.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*