Balasan Menohok Politisi Gerindra Usai Ahok SIndir Prabowo dan Jokowi, Padahal Dulu Dekat Jokowi

Politikus PDIP Basuki Tjahja Purnama atau Ahok jadi sorotan.

Seperti diketahui, Ahok yang dulu dekat dengan Jokowi mulai menyerang.

Ahok viral lantaran diduga menyebut Presiden Jokowi tidak bisa kerja

Teranyar, Ahok pun menyindir calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto tidak layak menjadi pemimpin.

Pasalnya, Prabowo dinilai sudah tidak sehat dan emosional.

Hal tersebut diungkap Ahok dari video yang banyak tersebar di media sosial. Saat itu, Ahok terlihat berdiri di atas panggung dan berbincang dengan sejumlah masyarakat.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan bahwa Prabowo dinilai jauh lebih sehar daripada Ahok.

Karena itu, pernyataan Ahok dinilai tidak tepat.

“Kalau soal kesehatan nampaknya menurut saya Pak Prabowo jauh lebih sehat dibanding Ahok,” ucap Habiburokhman saat ditemui di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Di sisi lain, Habiburokhman juga menjawab terkait tudingan Prabowo memiliki sifat yang emosional.

Menurutnya, Ahok seharusnya berkaca mengenai siapa orang yang lebih emosional.

Dia pun mengungkit Ahok yang saat itu menjadi Plt Gubernur DKI Jakarta kerap marahi rakyat kecil.

“Pasti emosionalnnya lebih emosional Ahok dari pada Pak Prabowo. Saya ingat ya dulu rangkaian kemarahan yang dia semburkan ketika beliau ada di posisi Gubernur pada rakyat-rakyat kecil yakan maki-maki rakyat itu kan digitalnya ada,” katanya.

Lebih lanjut, Habiburokhman pun tidak khawatir pernyataan Ahok tersebut akan memberikan pengaruh elektabilitas kepada Prabowo.

Dia menyebut, sudah banyak masyarakat yang tidak mau mendengar Ahok.

“Siapa sih yang mau denger Ahok sekarang, dulu kan beliau mau didukung masyarakat karena duetnya Pak Jokowi, ada bersama Pak Jokowi.

Ketika sekarang beliau menchallange menyebarkan informasi tidak baik terhadap Pak Jokowi, saya pikir masyarakat yang dulu mendukungnya akan antipati,” tukasnya.

 

Sebelumnya, Politikus PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok viral lantaran diduga menyebut Prabowo tak sehat dan Presiden Jokowi tidak bisa kerja

. Selain itu, Ahok juga menyindir Prabowo sosok yang emosional.

“Persoalan pilih presiden, kita tidak mau pilih orang yang sudah tidak sehat. Kita tidak mau pilih orang yang emosional. Kita tidak mau pilih orang yang tidak terbukti bisa kerja,” kata Ahok.

Ahok kritik Bansos, Bahlil: Tidak perlu ditanggapi

Di sisi lain, Ahok juga mengkiritik bantuan sosial (bansos). Mantan tandem Presiden Jokowi itu mengatakan bahwa program Bansos hanya ada pada jaman kerajaan.

Terkait hal itu, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia angkat bicara.

Menurut Bahlil pemikiran Ahok terkait Bansos tersebut tidak merepresentasikan rakyat kecil.

“Itu kan pikiran Ahok yang tidak merepresentasikan pikiran rakyat kecil,” kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (5/2/2024).

Bahlil enggan mengomentari lebih jauh terkait pernyataan Ahok soal Bansos tersebut.

Menurut dia pernyataan Ahok tidak perlu ditanggapi.

“Ahok kok ditanggapi gitu loh? ngapain tanggapi Ahok? ya? enggak perlu menurut saya ditanggapi,” tuturnya.

Sebelumnya pada acara deklarasi Ahokers untuk Ganjar-Mahfud di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud di Jakarta Pusat, Minggu, 4 Februari 2024 kemarin, Ahok mengatakan bahwa Bansos hanya ada pada zaman kerajaan.

“Bantuan sosial itu hanya ada di zaman kerajaan, ketika rakyat meminta belas kasihan raja. Raja menentukan siapa yang ingin dibelaskasihani,” kata Ahok.

Ahok yang pernah menjadi wakilnya Jokowi di DKI tersebut mengatakan bahwa Indonesia didirikan oleh proklamator untuk mewujudkan keadilan sosial bukan bantuan sosial.

“Negara ini didirikan jelas oleh proklamator untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan mewujudkan bantuan sosial,” kata Ahok.

DI sisi lain, calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi isu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai “kuda putih” Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebutan “kuda putih” itu ramai di media sosial, yakni Ahok dianggap ditempatkan Jokowi guna mencegah paslon Ganjar-Mahfud bergabung dengan Anies-Muhaimin.

Bahkan ada juga yang berasumsi, Ahok disuruh mundur dari Komisaris Utama PT Pertamina dan bergabung dengan Ganjar-Mahfud sebagai ‘penggembos suara’ dengan menyerang Jokowi.

Namun, Ganjar Pranowo mengatakan, semua bisa berasumsi termasuk isu Ahok sebagai “kuda putih” Presiden Jokowi. “Ya semuanya akan bisa mempertimbangkan, memperhitungkan, berasumsi,” kata Ganjar saat ditemui seusai kampanye akbar di BSCC DOME, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (6/2/2024).

Namun, dia menegaskan, Ahok merupakan sahabatnya. Dia meyakini mantan Gubernur DKI Jakarta ini memiliki nilai-nilai dalam berjuang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*