Harga emas Antam turun pada hari Kamis Jumat (7/4/23) sejalan dengan melemahnya harga emas global. Di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas Antam ukuran 1-gram melemah sebesar Rp. 4.000 menjadi Rp. 1.074.000 per batang.
Penurunan harga juga terjadi kemarin yakni sebesar Rp 5.000. Artinya, dalam dua hari harga emas Antam sudah diskon Rp 9.000.
Sementara, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam meningkat dan ditetapkan sebesar Rp 966.000 per gram, turun Rp 3.000 dari perdagangan sebelumnya.
Harga emas Antam yang diperjual-belikan beragam dari segi ukurannya. Agar lebih jelasnya, simak data harga emas hari ini.
Melemahnya harga emas Antam dipengaruhi oleh melandainya harga emas global.
Pada penutupan perdagangan Kamis (6/4/2023), emas ditutup di posisi US$ 2.008,02 per troy ons. Harga sang logam mulia turun 0,61%.
Pelemahan ini memutus tren positif emas yang menguat dalam tiga hari perdagangan sebelumnya. Kendati melemah kemarin, harga emas masih terbang 1,4% dalam sepekan.
Emas juga masih bergerak di level psikologis level psikologis US$ 2.000 per troy ons. Sebagai catatan, emas mulai masuk kembali ke level tersebut setelah melonjak 1,81% pada Selasa (4/4/2023).
Analis Sprott, Paul Wong menjelaskan pelemahan emas kemarin disebabkan oleh sepinya perdagangan menjelang long weekend serta data terbaru klaim pengangguran.
“Kedua-duanya bagus buat emas. Ini adalah long weekend jadi wajar kalau volume perdagangan akan turun,” tutur Wong, dikutip Reuters.
Data terbaru menunjukkan jika klaim pengangguran justru turun. Jumlah pekerja yang mengajukan klaim pengangguran berkurang 18.000 menjadi 228.000 pada pekan yang berakhir pada 1 April 2023.
Jumlah tersebut sebenarnya di atas ekspektasi pasar yakni berkisar di 200.000. Salah satu penyebab besarnya kenaikan adalah adanya revisi data yang disesuaikan.
Ada revisi ke atas jumlah klaim pengangguran sekitar 48.000 pada pekan sebelumnya. AS melakukan penyesuaian perhitungan dari 2018.
Dengan jumlah klaim pengangguran turun maka proyeksi banyak pihak jika data tenaga kerja AS benar-benar ‘mendingin’ bisa salah.
Semakin sedikitnya klaim pengangguran menunjukkan masih ada penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar.
Tentu saja ini bisa menjadi kabar buruk bagi emas. Pasalnya, masih kencangnya data tenaga kerja menjadi sinyal inflasi AS mungkin tidak akan turun secepat harapan orang.
Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) pun akan sulit melunak.